“PAHLAWANKU SEPANJANG MASA”
SELAMAT HARI PAHLAWAN
Hari ini 10 November ya, tanggal yang
diperingati secara nasional sebagai hari pahlawan. Suasana sebelum ada Virus
Covid-19 anak-anak dan orang tua sibuk menyiapkan untuk parade memperingati
Hari Pahlawan, ada yang menggunakan seragam tentara, dibalut dengan ikat kepala
merah putih sambil berjalan menggunakan atribut perjuangan, seru ya melihat
generasi kecil kita mengenali atribut perjuangannya, bahkan ada yang
menggunakan baju perawat sambil membawa kotak obat. Pokoknya mereka menggunakan
atribut yang berhubungan dengan pahlawan. Perayaan dulu banyak massa sedangkan
sekarang untuk memperingati hari pahlawan dengan tidak melibatkan banyak massa
dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Membicarakan dulu dan sekarang tentu ada tiga
perbedaan tentang perjuangan pahlawan dulu dan sekarang. Yaitu:
Pertama, Dulu Perjuangan Fisik
sekarang Perjuangan Pikiran
Kalau dulu berjuang itu harus mengandalkan kekuatan fisik,
harus bergerilya malam-malam, masuk keluar hutan membawa senjata dan menahan
lapar. Tetapi sekarang perjuangannya melalui Pikiran, bagaimana kita
membebaskan Pikiran kita masing-masing dari belenggu penjajahan terselubung. Dulu
perjuangan harus melalui berperang terbuka menggunakan bambu runcing,
menggunakan senjata, tapi sekarang perjuangan dengan mendidik diri, mengajari
diri bahwa diri kita memiliki hak untuk mengatur diri agar menjadi pribadi yang
baik berahlak mulia, dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang banyak.
Kedua, Dulu Musuhnya Terlihat sekarang Musuhnya “terselubung"
Kalau dulu sudah terlihat jelas siapa musuhnya, sudah
terlihat bedanya siapa yang musuh kita sehingga mudah mengenali untuk
melawannya. tetapi saat ini musuhnya tidak terlihat, musuhnya terselubung,
musuhnya bahkan banyak disekitar kita dan sering bersama kita. Musuhnya adalah
informasi-infomasi yang tanpa disadari membelenggu diri dan melemahkan diri.
Perjuangan saat ini harus lebih cerdas, lebih pintar lagi karena musuhnya tidak
terlihat bahkan yang terlihat bukan musuh bisa saja menjadi musuh.
Ketiga, Dulu Senjatanya Mematikan
Fisik sekarang Senjatanya Mempengaruhi Pikiran
Kalau dulu ketika berperang lalu terkena tembakan maka
fisik yang terluka bahkan bisa menyebabkan kematian. Karena dulu memang perang
fisik, penjajahan fisik, Tapi sekarang senjatanya membuat “mematikan” Pikiran,
sekarang ketika anda terkena senjata musuh maka yang melemah adalah pikiran
anda, memang secara fisik tidak apa-apa, secara fisik tidak ada luka, tetapi
pikiran kita yang melemah. Pikiran kita yang dijadikan objek penjajahan
sehingga diri kita tidak bisa bebas menggunakan Pikiran kita sendiri.
Dalam memperingati hari Pahlawan 10 November, sudah
seharusnya kita menyadari bahwa memang kita tidak lagi meniru perjuangan para
pahlawan yang sudah gugur, kita tidak lagi mengangkat senjata, kita tidak lagi
terjajah secara fisik. Kita harus menyadari bahwa perjuangan dulu dengan
sekarang adalah berbeda, musuh yang dulu dengan musuh yang sekarang berbeda,
dan penjajahan dulu dengan penjajahan sekarang berbeda. Kita jadikan perenungan
peringatan hari pahlawan ini untuk menumbuhkan “karakter” pahlawan dalam diri
untuk mewujudkan semua impian kehidupan dimasa kini dan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar