“Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (ONLINE) dan LURING (OFFLINE) Menjadi Semakin Menyenangkan”.
Kedudukan guru pada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 sebagai tenaga profesional berfungsi sebagai agen perubahan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional juga otomatis meningkatkan martabat seorang guru. Oleh karena itu, tugas guru menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dari pengertian guru di atas sangat jauhlah dengan kemampuan yang saya punya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, bahkan mengevaluasi. Tidak sangat ke bayang saya berada di dalam ruangan bersama anak-anak untuk menyalurkan ilmu yang saya miliki, karena waktu saya masuk ke sekolah dasar saya hanya lulus Sekolah Menengah Ekonomi Menengah. Saya terpanggil untuk masuk di Sekolah Dasar (SD) dikarenakan tempat saya mengabdi dekat dengan rumah dan tempat sekolah saya yang dulu waktu SD. Saya bisa berada bergabung dalam sekolah dasar tersebut dikarenakan merasa bertanggung jawab melihat anak-anak yang waktu itu maaf belajarnya kekurangan tenaga guru tidak seperti sekarang profesi guru banyak diburu. Bapak ibu guru yang mengajar saya pun dengan kondisi yang sudah tak lagi muda dan jumlah guru tidak seimbang dengan jumlah murid yang berada di sekolah. Kemudian saya mencoba melamar dan Alhamdulillah saya pun diterima, saya mencoba membaca materi yang ada di dalam kelas. Tapi sungguh-sungguh bingung apa yang harus saya lakukan. Karena ilmu yang saya punya bukan ilmu keguruan, karena saya mengambil Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen, ketika kuliah saya melanjutkan jurusan yang saya ambil ketika SMEA dengan alasan saya mau jadi pegawai swasta dengan tunjangan gaji yang besar dan layak. Itu hanya harapan. Waktu memulai di SD saya sudah mulai kuliah dan sampai berpindah jam menjadi sore, mau pindah fakultas harus mengeluarkan uang lagi, kasihan dengan keadaan orang tua. Ternyata lama kelamaan berada di dalam kelas itu sangat menyenangkan tiap hari bertemu dengan anak-anak yang sangat semangat menerima ilmu, ceria, dengan harapan tiap pagi mendapatkan pengalaman dan hal-hal baru yang ingin mereka terima. Tak lama kemudian saya pun diberi tugas untuk mengajar anak-anak kelas 1 SD yang umumnya mereka adalah anak-anak rumah tangga yang bukan berasal dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Tapi ketika itu saya berpikir harus bisa membuat anak-anak yang tidak bisa CALSISTUNG (Membaca, Menulis, dan Menghitung) dan Alhamdulillah ketika Allah mengizinkan hanya anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus yang agak lama. Tetapi dengan DOA semua yang tidak bisa menjadi BISA. Alhamdulillah ketika ada perlombaan CALISTUNG pun anak-anak didik bisa bersaing dengan anak-anak SD yang lain.
Menjadi seorang guru yang menyentuh langsung dan bertatap muka lebih asyik dibandingkan dengan bertatap muka. Sejalan berjalannya waktu Alhamdulillah kemudian mendapat tugas di SMPN SATU ATAP PEBAYURAN. Lambat laun berada di SMP tugas baru pun diampu diperbantukan menjadi Tata Usaha dan Menjadi seorang guru juga, seiring berjalannya waktu pembelajaran yang tadinya normal setiap hari bertatap muka setiap hari ada yang lain ada keseruan yang berbeda. Dan sekarang dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa covid-19. Adapun kelebihan dan kekurangan PJJ adalah Kelebihan dari PJJ adalah mudah diakses secara Online waktu untuk melihat tugas menjadi lebih lama, karena tidak ada batasan waktu seperti tatap muka di kelas. Selama masa pandemi ini pun banyak sekali instansi maupun perorangan membagikan pulsa gratis kebetulan di sekolah kita ada 2 secara gratis sehingga siswa dapat mengakses pembelajaran tersebut untuk membaca dan dapat membantu mengerjakan tugas. Untuk mahasiswa pun buku digital ini sangat membantu, karena mahasiswa dapat mengakses jurnal-jurnal Online untuk membantu mereka mengerjakan tugas. Walaupun banyak kelebihan dalam penerapan PJJ, tapi ada juga kesulitan selama penerapannya. Banyak sekali siswa dan mahasiswa terlebih orang tua mengeluh tentang pelaksanaan PJJ ini. Menurut siswa dan mahasiswa PJJ bukan Pendidikan Jarak Jauh melainkan Penugasan Jarak Jauh. Selama PJJ di masa pandemi ini banyak siswa dan mahasiswa yang mengeluh mengenai tugas yang diberikan oleh guru dan dosen, tugas ini dirasa sangat membebani mereka di masa pandemi. Orang tua pun banyak yang mengeluh mengenai PJJ karena banyak tugas yang membingungkan dan tidak dimengerti siswa sehingga orang tua harus turun tangan langsung.
Walaupun terdapat kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan PJJ, tapi pendidikan harus tetap dijalankan sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi, karena tidak mungkin apabila pendidikan harus dihentikan. Maka dari itu, kita sebagai siswa maupun pengajar harus melaksanakan PJJ sebaik mungkin agar pelaksanaan pendidikan tetap berjalan dengan baik dan juga semoga pandemi Covid-19 segera berakhir agar pendidikan bisa berjalan seperti sebelumnya. Setelah pandemi ini berakhir pun PJJ bisa menjadi salah satu metode pembelajaran alternatif yang digunakan untuk pelaksanaan belajar mengajar.
Adapun Pembelajaran Jarak Jauh tetap menjadi menyenangkan. Kolaborasi aktif dari sekolah, guru, orang tua dan siswa juga dapat terlaksana dengan baik sehingga semangat belajar tetap terjaga. Dan tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan di mana pun kita berada. Semoga bencana ini cepat berakhir kita bisa hidup normal kembali. Tetap Berdoa untuk kebaikan kita semua. Semoga Tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.
*BELAJAR MENULIS ERNAWATI, SE*
https://www.gurupenggerakindonesia.com/
#PGRI
#KOGTIK
#EPSON
#KSGN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar